Gambaran Gegar Budaya (Culture Shock) Pada Mahasiswa Papua di UNP dan Implikasi Layanan BK
(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author
Abstract
Perasaan cemas, gelisah pada mahasiswa mengakibatkan ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri sehingga munculnya gegar budaya (culture shock). Ketidakmampuan dalam penyesuaian diri mempengaruhi psikologis seseorang dalam pemecahan masalah, belajar serta kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki oleh individu. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan culture shock pada dimensi affective, behavior, cognitive. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan jumlah subjek 25 orang mahasiswa aktif asal Papua di Universitas Negeri Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran culture shock mahasiswa asal Papua UNP berada pada kategori sedang dengan persentase keseluruhan 96%. Berdasarkan hasil penelitian implikasi yang dapat diberikan yaitu, layanan orientasi, layanan informasi, layanan konseling individual, layanan konseling kelompok dengan menggunakan pendekatan konseling yang relevan.
References
Agus, Irianto, Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya, Jakarta : kencana, 2004.
Dayakisni, T. 2004. Psikologi Lintas Budaya. Malang: Universitas Muhamadiyah Malang.
Devinta, M. (2015). Fenomena Culture shock (Gegar Budaya) Pada Mahasiswa.Jurnal Pendidikan Sosiologi.
Furnham, A. (1986). Culture shock: Psychological Reactions to Unfamiliar Environments. University paperbacks.
Fadhillah, A. T. (2017). Adaptasi Mahasiswa Pattani di Banda Aceh dalam Upaya Menghadapi Culture shock (Studi pada Komunikasi Antar Budaya). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah.
Fitrianna & Usmi, (2021). Hubungan Antara Gegar Budaya dan Keterbukaan Diri dengan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa Rantau. Jurnal UMS.
Fitria, L., Neviyarni, Netrawati, & Karneli, Y.(2020). Cognitive Behavior Therapy Counseling Untuk Mengatasi Anxiety Dalam Masa Pandemi Covid-19. Al-Irsyad Jurnal Pendidikan Dan Konseling,
Handayani, P. G., & Hidayat, H & Saputra, R. (2019). Pendekatan REBT Dalam Menanggulangi Culture Shock Mahasiswa Rantau. Jurnal Kopasta.
Handayani, P. G., & Yuca, V. (2018). Fenomena Culture Shock Pada Mahasiswa Perantauan Tingkat 1 Universitas Negeri Padang. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 6(3), 198. https://doi.org/10.29210/129000.
Habsy, B. A. (2018). Konseling Rasional Emotif Perilaku: Sebuah Tinjauan Filosofis. Indonesian Journal of Educational Counseling, 2(1), 13–30. https://doi.org/10.30653/001.201821.25
Heine,S.J. (2008). Culture al Psychology. Retrieved from www.norton&company,inc.
Indrianie, E. (2012). Culture e Adjustment Training untuk Mengatasi Culture shock pada Mahasiswa Baru yang. INSAN, No. 03.
Marshall, C. A., & Mathias, J. (2016). Culture Shock: Applying the Lessons from International Student Acculturation to Non-Traditional Students. In Widening Participation, Higher Education and Non-Traditional Students (pp. 133-149). Palgrave Macmillan, London.
Mulyana, D. &. (2006). Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-orang Berbeda Negara. Remaja Rosdakarya.
Mustaqim. (2004). Psikologi Pendidikan. semarang: Pustaka Belajar
Poortinga, Y. H. (1999). Psikologi Lintas-Budaya. jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pyvis, D. &. (2005). Culture shock and the International Student “Offshore”. Journal of Research in International Education, 23-42.
Raharjo, S.Q., & Pebriyenni. (2020). Fenomena Culture Shock Pada Mahasiswa FKIP Bung Hatta. Bhineka Tunggal Ika.
Sihite, S. (2013). Hubungan Culture shock Dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Asing Asal Malaysia Di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Sumatra Utara.
Supriyadi. (2013). Hubungan Dimensi Kepribadian The Big Five Personality. Jurnal Psikolog, Vol. 1, No. 1, 72-83.
Winkelman, M. (1994). Cultural Shock and Adaptation. Journal of Counseling & Development, 73(2), 121–126.
Wulandari, N. A., dkk. (2022). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Sosial pada Mahasiswa.
DOI: 10.24036/0934cic
Article Metrics
Abstract View : 27 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Wahyu Abdillah, Frischa Yendi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
