Pengolahan Alat Ungkap Masalah (AUM) dengan Menggunakan Komputer Bagi Konselor

Ifdil Ifdil(1*), Asmidir Ilyas(2), Elfi Churnia(3), Lira Erwinda(4), Nilma Zola(5), Rima Pratiwi Fadli(6), Alfina Sari(7), Refnadi Refnadi(8),

(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(3) Indonesian Institute for Counseling Education and Therapy
(4) Indonesian Institute for Counseling Education and Therapy
(5) Indonesian Institute for Counseling Education and Therapy
(6) Indonesian Institute for Counseling Education and Therapy
(7) Indonesian Institute for Counseling Education and Therapy
(8) Indonesian Institute for Counseling Education and Therapy
(*) Corresponding Author




Abstract

Kehadiran teknologi informasi dewasa ini memberikan tantangan bagi para konselor untuk ikut berperan serta dan menguasainya. Sehingga tidak menutup kemungkinan penyelenggaraan konseling tidak hanya dilakukan secara face-face dalam satu ruang tertutup, namun bisa dilakukan melalui format jarak jauh. Konselor menggunakan media informasi sebagai alat bantu dalam menjalankan tugasnya, yang selanjutnya dikenal dengan istilah Pelayanan e-konseling. Wujud nyata aplikasi dari e-konseling adalah dengan bermunculannya pelayanan konseling secara online, melalui situs-situs penyedia layanan konseling online, atau yang lebih sederhana konseling yang dilakukan melalui telpon, hand phone dan/atau melalui email pribadi dan beberapa program aplikasi untuk chatting seperti skype, yahoo Mesegger dan sebagainya. Juga pemanfaatan program aplikasi lainnya yang mendukung penyelenggaraan tugas para konselor, seperti lahirnya program aplikasi pengolahan Alat Ungkap Masalah (AUM). Konselor sekolah selama ini melakukan pengadministrasian AUM dan melakukan pengolahan secara manual, sehingga memakan tenaga yang besar dan waktu yang tidak efisien. Untuk membantu para konselor akhirnya Tim Pengembang Instrumen atas izin tim pengusun instrument AUM berinisiatif untuk mengembangkan sebuah program aplikasi AUM dengan basis program Microsoft Acces, Teknologi e-konseling pada program ini memungkinkan menampilkan lebih banyak lagi informasi berkenaan dengan masalah-masalah responden, dalam hal ini terutama siswa yang nantinya dapat dijadikan alat bantu bagi konselor dalam menjalankan tugas profesionalnya. Kegiatan pelatihan ini merupakan pelatihan serupa yang juga sudah dilakukan di kabupaten/kota lain di propinsi Sumatera Barat, dan dalam perencanaannya akan dilakukan pada semua kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat, sehingga pengetahuan dan penguasaan ketrampilan dapat ditingkatkan.


Keywords

AUM, Pelatihan AUM, Konseling, Intrumentasi

References

Ardi, Z., Yendi, F. M., & Ifdil, I. (2013). Konseling Online: Sebuah Pendekatan Teknologi Dalam Pelayanan Konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(1), 1-5.

Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 5(3), 143-148.

Camillus, C. M. (2007). To e-or not to e-: An analogue study of disclosure rates in e-counseling (Doctoral dissertation, The Ohio State University).

Dina, D. A. M., Sofiana, A., Wahyuningtyas, N., & Bhakti, C. P. (2016, March). Aplikasi Cyco (CYBER COUNSELING): Alternatif Model Konseling di Sekolah. In Prosiding Seminar Nasional" Optimalisasi Peran Pendidikan dalam Membangun Karakter Anak untuk Menyongsong Generasi Emas Indonesia" (pp. 136-140). Prodi BK dan PGSD FKIP UAD.

Djaalia, N. A., & Sappaileb, N. (2013). A systematic review: Group Counselling for older peoplewith depression. In 2nd International Seminar on Quality and Affordable Education (ISQAE 2013). Jakarta: UI, di akses tanggal (Vol. 22).

Granger, M. J., Dick, G., Jacobson, C. M., & Van Slyke, C. (2007). Information systems enrollments: Challenges and strategies. Journal of Information systems education, 18(3), 303.

Hanna, N. K. (2010). Transforming government and building the information society: Challenges and opportunities for the developing world. Springer Science & Business Media.

Hatch, K. D., & McCarthy, C. J. (2003). Challenge course participation as a component of experiential groups for counselors in training. Journal for Specialists in Group Work, 28(3), 199-214.

Heinlen, K. T., Welfel, E. R., Richmond, E. N., & Rak, C. F. (2003). The scope of webcounseling: A survey of services and compliance with NBCC standards for the ethical practice of webcounseling. Journal of Counseling & Development, 81(1), 61-69.

Hussain, A., Azeem, M., & Shakoor, A. (2011). Physics teaching methods: scientific inquiry vs traditional lecture. International Journal of Humanities and Social Science, 1(19), 269-276.

Ifdil, I. (2010). Pendidikan Karakter dalam Bimbingan dan Konseling. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 10(2), 55-61.

Ifdil, I., & Ardi, Z. (2013). Konseling Online Sebagai Salah Satu Bentuk Pelayanan E-konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(1), 15-22.

Ifdil, I., Apriani, R., Yendi, F. M., & Rangka, I. B. (2016). Level of studentsself-efficacy based on gender. COUNS-EDU: The International Journal of Counseling and Education, 1(1), 29-33.

Ifdil, I., & Taufik, T. (2016). Urgensi Peningkatan dan Pengembangan Resiliensi Siswa di Sumatera Barat. Pedagogi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 12(2), 115-121.

Kolog, E. A., Sutinen, E., Suhonen, J., Anohah, E., & Vanhalakka-Ruoho, M. (2015, September). Towards students' behavioral intention to adopt and use e-counseling: An empirical approach of using Unified Theory of Acceptance and Use of Technology model. In AFRICON, 2015 (pp. 1-6). IEEE.

Koutsonika, H. (2009). E-Counseling: the new modality. Online Career Counseling-a challenging opportunity for greek tertiary education.

Kraus, R., Stricker, G., & Speyer, C. (Eds.). (2010). Online counseling: A handbook for mental health professionals. Academic Press.

Petrus, J., & Sudibyo, H. (2017). Kajian Konseptual Layanan Cyberconseling. Konselor, 6(1), 6-12.

Pollock, S. L. (2006). Internet counseling and its feasibility for marriage and family counseling. The Family Journal, 14(1), 65-70.

Safitri, J. (2017). Pemanfaatan teknologi komputer dalam pembelajaran di SMK Yadika 5 Pondok Aren (Bachelor's thesis, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan).

Sahi, A., Rai, P., Oh, S., Ramasamy, M., Harbaugh, R. E., & Varadan, V. K. (2014, April). Neural activity based biofeedback therapy for Autism spectrum disorder through wearable wireless textile EEG monitoring system. In Proc. of SPIE Vol (Vol. 9060, pp. 90600D-1).

Salleh, A., Hamzah, R., & Nordin, N. (2011). From Face–to-Face to Cyber Mode: Life-Long Learning in Counseling for All. In 7th WSEAS/IASME International Conference on Educational Technologies, EDUTE'11.

Taufik, T., & Ifdil, I. (2013). Kondisi Stres Akademik Siswa SMA Negeri di Kota Padang. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1(2), 143-150.

Zola, N., Ilyas, A., & Yusri, Y. (2017). Karakteristik Anak Bungsu. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 5(3), 109-114.


Full Text: PDF

DOI: 10.24036/4.113
10.24036/4.113

Article Metrics

Abstract View : 10740 times
PDF : 3674 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Ifdil Ifdil

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.