Makna Hidup Remaja Anak Korban Perceraian

Deva Yandrestika(1*), Afdal Afdal(2),

(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author




Abstract

Setiap orang berkeinginan untuk memiliki pernikahan yang jauh dari konflik. Konflik dalam pernikahan dapat menimbulkan berbagai dampak yang tidak hanya berpengaruh kepada paasangan, akan tetapi juga berpengaruh kepada anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis makna hidup remaja yang orangtuanya bercerai. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 2 orang remaja perempuan rata-rata umur 13 sampai 14 tahun dan 1 orang remaja laki-laki rata-rata berumur 14 tahun dipilih dari orangtua bercerai sejak 5 tahun terakhir dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan wawancara langsung model interaktif yang terdiri dari mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan: remaja korban perceraian orangtua kesulitan dalam menemukan makna hidupnya. Hal ini dapat dilihat dari 1) remaja tidak mendapatkan kebahagiaan dalam keluarga, 2) remaja sulit menerima takdir sebagai anak korban perceraian, 3) remaja belum dapat menerima keputusan orangtua bercerai, 4) adanya keinginan remaja untuk memiliki kehidupan yang lebih baik kedepannya. maka dari itu guru bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan informasi, layanan konseling individu dan layanan konseling kelompok terhadap remaja yang mengalami permasalahan yang berhubungan dengan perceraian orangtua.

Keywords

Pernikahan, Bercerai, Makna Hidup

References

Afdal, dkk. 2021. “Dampak Perceraian Orangtua terhadap Meaning of Life Remaja”. Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan, 8(2).

Aini, H & Afdal. 2020. “Analisis Kesiapan Psikologi Pasangan dalam Menghadapi Pernikahan”. JAIPTEKIN, 4 (2)

Bastaman, H. D. 2007. Logoterapi: Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Farawildania. 2020. “Client Centered Counseling dalam Menangani Stress Akibat Perceraian”. Jurnal Al-Shifa, 1 (2).

Hariko, R. 2016. “Ilmu Bimbingan dan Konseling, Nilai dan Kesejahteraan Individu: Studi Literatur”. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 4(2).

Khoirudin, A. 2021. Menemukan Makna Hidup. Sukabumi: Jejak IKAPI.

Lickona, T. 2012. Character Matters (Persoalan Karakter). Jakarta: Bumi Aksara.

Lie, T. G & Kartika, C. 2013. Pria dan Wanita dalam Perspektif Alkitab. Bandung: Visi Anugerah Indonesia.

Maryeni, E. 2017. “Makna Hidup pada Remaja Akhir Korban Perceraian”. Skripsi. Pekan Baru: Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Prayitno & Amti, E. 2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Taufik. 2015. “Bimbingan Kelompok Pra-Nikah bagi Mencegah Perceraian di Kalangan Pasangan Muda” Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 15(2).

Yendi, F. M., Ardi, Z., & Ifdil, I. 2014. “Counseling Services for Women in Marriage Age”. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 2(3).

Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling Perkawinan. Yogyakarta: Andi.




DOI: 10.24036/0848cons
10.24036/0848cons

Article Metrics

Abstract View : 37 times


Refbacks

  • There are currently no refbacks.