Hubungan Perhatian Orangtua dengan Perilaku Agresif Siswa SMP

Zakiyatul Hadi(1), Dina Sukma(2*),

(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author




Abstract

Perilaku agresif pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya kurangnya perhatian orangtua. Orangtua memiliki peran penting dalam membentuk perilaku anak, seperti memberikan perhatian, cinta, dan pemahaman yang tepat pada anak. Hal tersebut dapat membantu mengurangi resiko perilaku agresif. Anak yang mendapat perhatian dari orangtua akan merasa dicintai dan dihargai sehingga mereka memiliki hubungan sosial yang baik dan mampu mengelola emosi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perhatian orangtua dengan perilaku agresif siswa SMP. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dan korelasional dengan sampel sebanyak 110 orang siswa yang dipilih menggunakan teknik propotional random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perhatian orangtua siswa SMPN 10 Payakumbuh pada umumnya berada pada kategori tinggi, (2) Perilaku agresif siswa SMPN 10 Payakumbuh pada umumnya berada pada kategori rendah, (3) Terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara perhatian orangtua (X) dengan perilaku agresif siswa SMP (Y) dengan koefisien korelasi sebesar -0,459 dengan nilai signifikansi sebesar <0,001 pada tingkatan hubungan yang sedang. Berdasarkan hasil penelitian ini layanan yang dapat digunakan untuk mengurangi perilaku agresif pada siswa, yaitu layanan informasi, layanan penguasaan konten, layanan konseling individual, layanan bimbingan kelompok, dan layanan konseling kelompok.

Keywords

Perhatian Orangtua, Perilaku Agresif, Siswa

References

Asrori, M. & Ali, M. (2009). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Cetakan 5. Jakarta : Bumi Aksara.

Einstein, Gustav. 2016. Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter dengan Perilaku Agresif Siswa SMK Yudakarya Magelang. Jurnal Empati, Volume 5(3), 491-502.

Karneli, Y., Neviyarni, N., & Yulidar, I. (2018). Pengembangan modul konseling kreatif dalam bingkai kognitif perilaku untuk menurunkan perilaku agresif siswa.

Khaninah, A. N., & Widjanarko, M. (2016). Perilaku Agresif Yang Dialami Korban Kekerasan Dalam Pacaran. Jurnal Psikologi UNDIP. 15(2), 151-160.

Prayitno, E. A., & Amti, E. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Prayitno. (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: UNP.

Rahayu, Nike. (2013). Hubungan antara intimasi dalam keluarga dengan tingkah laku agresif siswa. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: BK FIP UNP.

Sari, M. N., Yusri, & Sukmawati, I. (2015). Faktor Penyebab Perceraian dan Implikasinya dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Konseling Pendidikan. 3(1), 16-21.

Sarlito W. Sarwono & E. A. Meinarno. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Sukardi. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukma, Dina. (2018). Concept and application group guidance and group counseling base on Prayitno’s paradigm. Konselor. 7(2), 49-54.

Supriyo. (2008). Studi Kasus Bimbingan dan Konseling. Semarang : CV. Niew.

Suryabrata, S. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Zarniati, Z., Alizamar, A., & Zikra, Z. (2016). Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik. Konselor, 3(1), 12-16.




DOI: 10.24036/0850cons
10.24036/0850cons

Article Metrics

Abstract View : 22 times


Refbacks

  • There are currently no refbacks.