Hubungan Empati Dengan Perilaku Cyberbulyying di MAN Kota Pariaman

Marfa Adila Putri(1*), Zikra Zikra(2),

(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author




Abstract

Cyberbullying merupakan tindakan membully di media sosial yang ditujukan untuk mengucilkan seseorang. Faktor penyebabnya adalah empati pada seseorang, tujuan Penelitian untuk menganalisis dan mengevaluasi adanya hubungan antara empati dengan perilaku cyberbullying di MAN kota Pariaman, dilihat dari variabel empati terdiri komponen afektif dan komponen kognitif. Instrument cyberbullying dengan aspek flaming, harassment, denigrasion, Impersonation, Outing and trickery, exlusion dan cyberstalking. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan korelasional, teknik pengambilan sampel menggunakan stratifet random sampling berjumlah 183 orang. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa koesioner dengan model Skala Likert. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa empati berada pada kategori rendah presentase 40,98%, perilaku cyberbullying berada pada kategori sedang, presentase 67,21%. Sehinga terdapat hubungan yang signifikan antara empati dengan perilaku cyberbullying pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan guru BK dapat memberikan layanan sesuai kebutuhan siswa salah satunya layanan informasi dengan materi upaya mencegah perilaku cyberbullying pada siswa.

References

Afiah, N., Nisa, A., & Wulansari, L. (2021). Layanan informasi dalam meningkatkan pemahaman cyberbullying di media sosial. Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 1(1), 67–72. https://doi.org/10.30998/ocim.v1i1.4574

Amalianita, B., & Firman, F. (2019). The Effectiveness of Group Guidance in Increasing The Students Assertiveness on Prevent Drug Abuse. Jurnal Aplikasi IPTEK Indonesia, 3, (1).

Ang, R.P., & G. D. H. (2010). Cyberbullying among adolescents: The role if affective and cognitive empathy, and gender. Child Psychiatry & Human Development.

Anisah, A. P., & Nurisman, E. (2022). Cyberstalking: Kejahatan Terhadap Perlindungan Data Pribadi Sebagai Pemicu Tindak Pidana. Krtha Bhayangkara, 16(1), 163–176.

Barlinska, J., Szuster, A., & Winiewski, M. (2015). The role of short and long term cognitive empathy activation in preventing cyberbystander reinforcing cyberbullying behavior. (Networking (ed.); Cyberpsych).

Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial (Alih bahasa (ed.); Jilid 2).

Carre, A., Stefaniak, N., Ambrosio. FD., Bensalah, L., & Besche Richard, C. (2013). The Basic empathy scale in adults (BES-A): factor structur of a revised form. Psychologikal Asesmen, 25, 3.

Chadwick, S. (2014). Impacts of cyberbullying, building social and emotional resilience in schools. Spinger Science & Business Media.

Fitri, A., & F. (2020). The Relatoinship of Self- Concept and Resilence of prosperous Private Students in SMP Negeri 4 lembah gumanti Kabupaten Solok... Jurnal Neo Konseling, 2, (3).

Gunawan, Akbar, Muiz, S. (2018). Religion Society dan Social Media. (B. Utama (ed.)).

Hariko, R. (2016). Ilmu Bimbingan dan Konseling, Nilai dan Kesejahtraan Individu: Studi Literatur. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 4, 2.

Hartati, A. (2022). Pengaruh Teknik Modeling Untuk Meningkatkan Empati Siswa. Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 6, (2).

Hatffield, E., CCacioppo, J.t., & Rapson, R. I. (1994). Emotional contagion. New York: Cambridge University Press.

Hinduja, S., & Patchin, J. W. (2010). Cyberbullying: A review of the legal issues facing educators. Preventing School Failure, 55 (2), 1–8.

Hoffman, M. L. (2000). Empathy and moral development: implicationc for caring and justice. (C. U. Press (ed.)).

Husna,U., & K. Y. (2021). Upaya Guru BK Dalam Mengatasi Masalah Kenakalan Remaja Dengan Teknik Ekpressive Theraphy. KONSELING. Jurnal Ilmiah Penelitian, 2, 4.

Karyani & Aminudin. (2019). Cyberbullying & Body Shamming.

Karyanti & Aminudin. (2019). Cyberbullying & Body Shamming. (P. K.- Media (ed.)).

Kowalski, R. M., Limber, S. P., & Agatston, P. W. (2008). Cyberbullying: bullying in the digital age. (Malden (ed.)). blackweel publishing.

Kowalski R.M., Giumetti, G, W & Schroeder, A.N., & Lattaner, D. M. . (2014). Bullying in the Digital Age: A critikal review and meta analysis of cyberbullying research among youth.

laeheem, K. (2013). Guidelines for slovin bullying behavior among islamic private scholl students in songkhla province. Asian Social Science, 9, 11.

Mulyadi, A. R., Zikra, Z., & Sano, A. (2017). "Kesiapan Siswa dalam Mengikuti Ujian dan Implikasinya dalam Layanan Bimbingan dan Konseling ( Studi Deskriptif di SMP N 16 Padang) ". ICES, 223–228.

Mutma, F. S. (2019). Deskripsin Pemahaman Cyberbullying di media sosial pada mahasiswa. XIII(2), 165–182.

Natasha, H. (2018). kekerasan Di media Sosial Pada Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Dalam Perspektif Gender. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama Dan Jender., 17(2), 168-182.

Netrawati, N., K hairani, K., & Karneli, Y. (2018). Upaya Guru BK untuk Mengentaskan Masalah-Masalah Perkembangan Remaja dengan Pendekatan Konseling Analisis Transaksional. Islamic Counseling : Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2, 1.

Nova, L.M., Firman, F., & Sukmawati, I. (2016). Efektivitas Layanan Informasi dengan pendekatan Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Siswa. Jurnal Ilmiah Konseling, 2(1), 1–10.

Pratiwi, S. W., & Sukma, D. (2013). Komunikasi Interpesonal Antar Siswa di Sekolah dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Konselor, 2, (1).

Pratiwi, M. D. (2011). Fakto- Faktor Yang Mempengaruhi cyberbullying.

Pratomo, Y. (2019). 45 Persen Netizen di Indonesia Pernah Mengalami “bullying” di medsos. Diambi Dari Kompas. Com.

rachmah, D. N. (2014). Empati pada Pelaku Bullying. Jurnal Ecopsy, 1(2), 51–58.

Safaria, T. (2016). Prevalance and Impact of Cyberbullying in a sample of indonesia junior high school Students. TOJET: The Turkish online ,. Journal of Educational Technology, 1, 82–91.

Safitri, N., Neviyarni, & Irianto, A. (2016). Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Mengurangi Perilaku Membolos Siswa. Jurnal Konselor, 3(4), 184–200.

Sari, A.P., Ilyas, A., & Ifdil, I. (2017). Tingkat Kecanduan Internet pada Remaja Awal. Jurnal Pendidikan Indonesia, 3, 2.

Setyawan, I. (n.d.). Peran Keterampilan Belajar Kontekstual dan Kemampuan Empati Terhadap Adversity Intelligence Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Undip., 9, 1.

Smith, P., Mahdavi, J., Carvalho, M., Fisher, S., Tippet, N. (2008). Cyberbullying: its nature and impact in secondary school publish. Jurnal of Child Psychology and Psychiatry, 49 (4), 376–385.

Smith, A. (2006). Cognitive empathy and emotional empathy in human behavioral and evolution. The Psyhological Record., 68.

Suciatinigrum, D. (2019). Berkaca dari Kasus Audrey, Penghakiman Media Social Lebih Berat. 16 April.

Syukur, Y., Neviyarni & Zahri, T. N. (2019). BK di Sekolah (IRDH (ed.)).

Taufik. (2012). Empati pendekatan psikologi sosial. (raja grafindo (ed.)).

Triyono, & R. (2019). Damapk Cyberbullying di Media Sosial Pada Remaja dan Implikasinya Terhadap Pelayanan Bimbingan dan konseling. Jurnal Neo Konseling, 1(1), 1–5.

Tumon, M. B. A. (2017). Studi Deskriptif Perilaku Bullying Pada remaja. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 3 (1), 1–17.

UNICEF. (2017). Digital Citicenship Safety among Children and Adolescent in Indonesia. (0nline). Diakses Pada 7 Desember.

Willard, N. 2005. (2005). Cyberbullying and Cyberthreats. (Departemen of Education. (ed.)).

Yendi, F. M., Syukur, Y., & Rafsyam, Y. (2015). self-Esteem Dan Pelayanan Bimbingan Dan konseling yang Dibutuhkan Siswa Kelas Akselerasi,. Konselor, 4, (4).




DOI: 10.24036/0855cons
10.24036/0855cons

Article Metrics

Abstract View : 37 times


Refbacks

  • There are currently no refbacks.