Kepuasan Pernikahan Pada Istri yang Tidak Bekerja

Sri Wahyuni Nurzam(1*), Netrawati Netrawati(2),

(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author




Abstract

Kepuasan pernikahan merupakan hal yang sangat penting dalam proses perjalanan hidup berumah tangga, apabila semakin besar pengaruh positif yang di dapatkan dalam sebuah pernikahan maka akan semakin besar tingkat kepuasan pernikahan pada pasangan suami dan istri Kepuasan Pernikahan dianggap sebuah hal yang penting dalam kehidupan. Kepuasan dalam sebuah pernikahan dapat meningkatkan kebahagiaan seseorang yang dapat mempengaruhi banyak aspek dalam hidupnya. Setelah menikah istri harus tunduk dan patuh pada perintah suami, demikian halnya apabila melarang istrinya untuk tidak bekerja atau bahkan kesadaran pada istri itu sendiri yang menyadari perannya sebagai istri tidak mencari nafkah apabila suami mampu untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, dengan demikian tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat kepuasan istri yang tidak bekerja dalam pernikahannya. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Penarikan sampel menggunakan teknik total sampling dengan total sampel sebanyak 78 orang istri yang tidak bekerja di kecamatan koto tangah kelurahan lubuk buaya. Instrumen yang digunakan angket kepuasan pernikahan yang sudah diuji reliabilitas dengan cronbach’s alfa sebesar 0,949. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini kepuasan pernikahan istri yang tidak bekerja  berada pada kategori tinggi dengan persentase 51.28%. Selanjutnya jika ditinjau dari masing-masing aspek yaitu: 1) Aspek isu kepribadian berada pada kategori sedang dengan persentase 35.90% . 2) Aspek kesetaraan peran berada pada kategori sedang dengan persentase 37.18%. 3) Aspek komunikasi berada pada kategori tinggi dengan persentase 41.03%. 4) Aspek pemecahan masalah berada pada kategori tinggi dengan persentase 35.90%. 5) Aspek pengaturan keuangan berada pada kategori tinggi dengan persentase 38.46%. 6) Aspek aktivitas waktu luang berada pada kategori tinggi dengan 41.03%. 7) Aspek hubungan seksual berada pada kategori sedang dengan persentase 39.74%. 8) Aspek anak-anak dan pengasuhan berada pada kategori sedang dengan persentase 57.69%. 9) Aspek keluarga dan teman berada pada kategori sedang dengan persentase 28.21%. 10) Aspek orientasi keagamaan berada pada kategori tinggi dengan persentase 37.18%.. Berdasarkan hasil penelitian ini layanan bimbingan dan konseling yang dapat diberikan untuk memelihara dan mempertahankan kepuasan pernikahan pada istri yang tidak bekerja  yaitu layanan informasi,  dan layanan konseling individual.

Keywords: Kepuasan Pernikahan, Istri yang tidak bekerja.


References

Lestari, S. (2012). Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga . Jakarta: Kencana.

Miller, D. &. (2002). Mariage and Family Development. New York: Happer & Row.

Olson, F. &. (2011). ENRICH Marital Satisfaction Scale: A Brife Research and Clinical Tool. Journal of Family Psychology. Vol 7 No. 4.

Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R, D. (2007). Human Development buku 2 edisi 10. Jakarta.

Pujiastuti, E., & Retnowati, S. (2004). Kepuasan pernikahan dengan depresi pada kelompok wanita menikah yang bekerja dan yang tidak bekerja. Humanitas:Indonesia Psychological Journal.

Putri, M. A., Neviyarni, N., & Syukur, Y. (2019). Konseling Keluarga dengan Pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT): Strategi Mewujudkan Keharmonisan dalam Keluarga. ENLIGHTEN (Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam), 2(1), 1–8.

Shackelford, T. K & Stone, E. A. (2006). Marital Satisfaction. Dalam R. F. Baumeister dan K.D Vohs (Eds.).




DOI: 10.24036/0963cic
10.24036/0963cic

Article Metrics

Abstract View : 3 times


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Sri Wahyuni Nurzam, Netrawati Netrawati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.