Perbedaan Regulasi Diri Siswa dalam Mematuhi Tata Tertib Sekolah ditinjau dari Jenis Kelamin

Suryani Khodiyah(1*), Neviyarni Neviyarni(2),

(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author




Abstract

Peraturan tata tertib sering dilanggar oleh siswa, baik itu perempuan maupun laki-laki. Pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa diantaranya bolos, merokok, berkelahi dengan teman, tidak menggunakan atribut, dan berpakaian tidak rapi. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi kepatuhan siswa terhadap tata tertib sekolah yaitu pengaturan diri. Regulasi diri diperlukan untuk mengatur, mengendalikan dan mengarahkan suatu tindakan. Tujuan penelitian adalah menguji perbedaan regulasi diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah dari jenis kelamin serta diberlakukan dalam layanan Bimbingan dan Konseling. Metode penelitian menggunakan kuantitatif komparatif.Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 73 siswa perempuan dan 73 siswa laki-laki yang dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling. Instrumen penelitian ini yaitu skala regulasi diri yang telah lulus uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t-test dan uji asumsi klasik. Penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for Windows 2.3 dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan regulasi diri siswa dalam menjaga sekolah antara laki-laki dan perempuan.Untuk meningkatkan regulasi diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, Guru BK dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan: sosialisasi tata tertib yang berlaku di sekolah, Arahan dalam pengambilan keputusan dan peningkatan regulasi diri dalam mematuhi tata tertib sekolah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t-test dan uji asumsi klasik. Penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for Windows 2.3 dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan regulasi diri siswa dalam menjaga sekolah antara laki-laki dan perempuan.Untuk meningkatkan regulasi diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, Guru BK dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan: sosialisasi tata tertib yang berlaku di sekolah, Arahan dalam pengambilan keputusan dan peningkatan regulasi diri dalam mematuhi tata tertib sekolah. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji t-test dan uji asumsi klasik. Penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS for Windows 2.3 dalam mengolah data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan regulasi diri siswa dalam menjaga sekolah antara laki-laki dan perempuan.Untuk meningkatkan regulasi diri siswa dalam mematuhi tata tertib sekolah, Guru BK dapat memberikan layanan bimbingan dan konseling berkaitan dengan: sosialisasi tata tertib yang berlaku di sekolah, Arahan dalam pengambilan keputusan dan peningkatan regulasi diri dalam mematuhi tata tertib sekolah.

References

Azizah, A. (2013). Kebahagiaan dan Permasalahan di Usia Remaja (Penggunaan informasi dalam pelayanan bimbingan individual). Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(2), 295-316.

Badan Pusat Statistik. (2022). Badan Statistik Kota Padang. Jumlah-Kejahatan-Yang-Dilaporkan-Menurut-Kepolisian-Resort-Di-Provinsi-Sumatera-Barat. Html&Psig=Aovvaw2xfbcnzlycpetpvuzynef2&Ust=1694164859030919&Opi=89978449

Cahyadi, F. (2019). Studi kasus perilaku menyimpang siswa di SD Negeri Gayamsari 01. Indonesian Journal Of Educational Research and Review, 2(2).

Dewi, D. T. B., & Taufik, T. (2020). The relationship of self-regulation with obedience to school regulations. Jurnal Neo Konseling, 2(4).

Feist & Feist. (2013). Teori kepribadian, edisi ketujuh jilid 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Ferdiansa, Geandra & Yeni Karneli. (2021). Konseling Individu Menggunakan Teknik Modeling untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(3), 847-853.

Firmansyah, J. (2018). KPAI: Tawuran Pelajar 2018 Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu. Tempo.Co. Https://Metro.Tempo.Co/Read/1125876/Kpai-Tawuran-Pelajar-2018-Lebih-Tinggi-Dibanding-Tahun-Lalu.

Fitri, E., Ifdil, I., & Neviyarni, S. (2016). Efektivitas layanan informasi dengan menggunakan metode blended learning untuk meningkatkan motivasi belajar. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling , 2 (2), 84-92.

Intani, Citra Putri & Ifdil, I. (2018). Hubungan Kontrol Diri dengan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Indonesia 4(2).

Karina, N. K. G., & Herdiyanto, Y. K. (2019). Perbedaan regulasi diri ditinjau dari urutan kelahiran dan jenis kelamin remaja Bali. Jurnal Psikologi Udayana, 6(1), 849-858.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia. (2021). Data Kasus Pengaduan Anak 2016 – 2020. KPAI. Https://Bankdata.Kpai.Go.Id/Tabulasi-Data/Data-Kasus-Pengaduan-Anak-2016-2020.

Kusaeri, K., & Mulhamah, U. N. (2016). Kemampuan Regulasi Diri Siswa dan Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar Matematika. JRPM (Jurnal Review Pembelajaran Matematika), 1(1), 31-42.

Manab, A. (2016). Memahami regulasi diri: Sebuah tinjauan konseptual. Jurnal 2nd psychology & humanity.

Novianti, N. (2014). Pengaruh gaya pengasuhan, motivasi, dan strategi pengaturan diri dalam belajar terhadap prestasi akademik remaja. Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Purwaningsih, A. Y., & Herwin, H. (2020). Pengaruh Regulasi Diri dan Kedisiplinan Terhadap Kemandirian Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 13(1), 22-30.

Putra, P. (2022). Video Tawuran Remaja di Padang Tewaskan 1 Orang, Polisi Buru Pelaku.

Putri, N. A. & Mursyid. (2022). Hubungan Regulasi Diri dengan Disiplin Siswa di SMP Negeri 1 Linggo Sari Baganti (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Padang).

Prihambodo, C. Z., Anwar, Z., & Andriany, D. (2020). Peran Regulasi Diri Terhadap Perilaku Cyberbullying. Psycho Holistic, 2(1), 108-117.

Rahman, F. A., Nirwana, H., & Putriani, L. (2023). Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Kematangan Emosi Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Counseling and Humanities Review, 3(1), 1-7.

Ramadhani, D. S., Ardimen, A., & Tanjung, R. F. (2022). Profil Regulasi Diri Siswa dan Implikasinya terhadap Konseling Religius. Al-Kaaffah: Jurnal Konseling Integratif-Interkonektif, 1(1).

Ruminta, R., Tiatri, S., & Mularsih, H. (2017). Perbedaan regulasi diri belajar pada siswa Sekolah Dasar kelas VI ditinjau dari jenis kelamin. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 1(2), 286-294.

Sari, A. P. (2016). Self Regulated Learning dan Locus of Control Siswa Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Latar Belakang Budaya. Unpublished Dissertation. Padang: Program Studi S2 BK UNP.

Sari, A. P., Nirwana, H., & Ahmad, R. (2016). Self Regulated Learning dan Locus Of Control Siswa Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Latar Belakang Budaya.

Sarwono, S. W. (2019). Psikologi Remaja.Jakarta : Rajawali Pers.

Suhendra, M., Neviyarni, S., & Ahmad, R. (2016). Kontribusi Motivasi Berprestasi terhadap Regulasi Diri siswa Membolos di Madrasah Aliyah Negeri 2 Payakumbuh serta Implikasinya terhadap Layanan Bimbingan dan Konseling. Konselor, 5(2), 124-132.

Suryosubroto. (2010). Dasar-Dasar Kependidikan . Jakarta: Rineka Cipta.

Tisya, M. R. (2022). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kenakalan Remaja Di SMA PGRI 1 Padang Tahun 2022. Doctoral dissertation, Universitas Andalas.

Yendi, F. M., Ardi, Z., & Ifdil, I. (2013). Pelayanan Konseling untuk Remaja Putri Usia Pernikahan. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 1(2), 109.

Zimmerman & D. H. Schunk. (1989). Self-regulated learning and academic achievement: Theory, research, and practice. New York: Springer.




DOI: 10.24036/0830cons
10.24036/0830cons

Article Metrics

Abstract View : 13 times


Refbacks

  • There are currently no refbacks.