Mengapa belum menikah?: Dilema mahasiswa dalam tinjauan bimbingan konseling

Fithriani Hafizhah(1), Rezki Hariko(2*), Ratih Christiana(3),

(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(3) Universitas PGRI Madiun
(*) Corresponding Author




Abstract

Penurunan angka pernikahan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menjadi isu sosial yang penting untuk dikaji. Sebagai individu yang berada pada periode perkembangan dewasa awal, idealnya mahasiswa memiliki kesiapan menikah yang tinggi. Sejumlah faktor, seperti rendahnya kesiapan emosional, finansial, dan psikososial diyakini menjadi hambatan utama. Penelitian saat ini bertujuan mendeskripsikan kesiapan menikah pada mahasiswa menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Sebanyak 100 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang (R usia=21-25 tahun) yang diperoleh dengan menggunakan teknik quota sampling menjadi responden penelitian. Data dikumpulkan melalui pengadministrasian instrumen Kesiapan Diri Mahasiswa dalam Menikah. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dengan mempertimbangkan nilai kecederungan pemusatan dan penyebaran data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kesiapan menikah pada mahasiswa berada pada kategori sedang (x?=60,74%; ?=22,25). Tinjauan terhadap masing-masing aspek memperlihatkan bahwa kesiapan menikah mahasiswa pada aspek psikologis berada pada kategori rendah (x?=56,82%; ?=7,02). Dengan demikian, kesiapan mahasiswa untuk menikah belum terlalu bagus sehingga perlu untuk ditingkatkan. Peran bimbingan dan konseling sangat diperlukan meningkatkan kesiapan menikah mahasiswa. Pembahasan fokus pada aspek-aspek kesiapan menikah dan implikasi terhadap layanan bimbingan dan konseling.


References

Afdal, A., Fikri, M., & Syapitri, D. (2022). Konseling Pranikah 44 Catatan Tertulis Konselor (Muda) sebagai Produk Pembelajaran Berbasis Proyek.

Andriani, O., Taufik, T., & Hariko, R. (2017). Gambaran permasalahan pasangan muda di Kabupaten Kerinci. JKI (Jurnal Konseling Indonesia), 3(1), 1-8.

Badan Pusat Statistik. (2024). Statistik Perkawinan Indonesia.

Blood, M. (1978). Marriage. The Free Milan Publishing

Duvall, E. M & Miller, C. M. (1985). Marriage And Family Development 6th Ed. New York: Harper & Row Publisher

Hawari, D. (2015). Marriage counseling (konseling perkawinan). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Hariko, Andriani, dan Taufik (2022). Gambaran Permasalahan Pasangan Muda di Kabupaten Kerinci. 8(1), 18-24.

Hariko, R. (2016). Ilmu bimbingan dan konseling, nilai dan kesejahteraan individu: Studi literatur. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 4(2), 118-123.

Hariko, R. (2020). Pengembangan model bimbingan kelompok agentik untuk meningkatkan perilaku prososial siswa sekolah menengah pertama (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Hariko, R. (2021). Bimbingan Kelompok Agentik: Model peningkatan perilaku prososial siswa. CV Literasi Nusantara Abadi.

Hariko, R. (2024). Landasan filosofis keterampilan komunikasi konseling. Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling, 2(2), 11.

Hariko, R., Hanurawan, F., Ramli, M., Afdal, A., Lestari, M., Fikri, M., & Suri, G. D. (2023). Towards an effective agentic group guidance model to improving the prosocial behavior of Minangkabau adolescents. Journal for ReAttach Therapy and Developmental Diversities, 6(6), 198-208.

Hariko, R., Nirwana, H., Fadli, R. P., Ifdil, I., Hastiani, H., & Febriani, R. D. (2021). Students’ motivation to attend group guidance based on gender and ethnic. International Journal of Research in Counseling and Education, 5(1), 85-96.

Holman, T. B., & Li, B. D. (1997). Premarital Factors Influencing Perceived Readiness For Marriage. Journal Of Family Issues, 18(2), 124–144. Doi:10.1177/019251397018002002

Hurlock, E. (2011). Developmental Psychology: A Life-Span Approach. Jakarta: Erlangga.

Karney, B. R., & Bradbury, T. N. (1995). The Longitudinal Course of Marital Quality and Stability: A Review of Theory, Methods, and Research. Psychological Bulletin, 118(1), 3-34.

Mahfuhatillah, F. K. (2018). Studi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Menunda Menikah Pada Wanita Dewasa Awal. Ittihad, Vol. Ii, No.1, Issn: 2549-9238• E-Issn: 2580-5541

Prayitno, E. (2006). Psikologi Perkembangan Dewasa. Padang: Angkasa Raya.

Prayitno. (2017). Konseling Profesional yang Berhasil. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Putriani. L, Daharnis, & Ahmad. R. (2019). Kesiapan menikah mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin, latar belakang budaya dan sosial ekonomi. Jurnal Penelitian Guru Indonesia, 4(2), 76-85

Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development. Jakarta: Erlangga.

Sari, & Sunarti. (2013). Kesiapan Menikah pada Dewasa Muda dan Pengaruhnya terhadap Usia Menikah. Jurnal Ilmiah Keluarga dan Konseling, 6(3).

Smetana, J. G. (2011). Adolescent, Parents, and Social Development: Social, Emotional, and Personality Development in Context. Wiley-Blackwell.

Surjadi, F. F. (2018). Kesiapan Emosional dalam Pernikahan Dini di Indonesia. Jurnal Psikologi Perkembangan, 5(1), 45-58

Taufik, T. (2015). Bimbingan Kelompok Pranikah Bagi Mencegah Peceraian Di Kalangan Pasangan Muda. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. 15(1). 30-42

Tsania, N., Sunarti, E. & Krisnatuti, D.. (2015). Karakteristik Keluarga, Kesiapan Menikah Istri, dan Perkembangan Anak Usia 3-5 Tahun. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen. (Vol.8, No. 1), 28-37, ISSN:1907-6037.

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Wirdana, I., dkk. (2013). Kurikulum Diklat Teknis Bina Keluarga Remaja Bagi Kader Bina Keluarga Remaja. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Zajuli. M. C. (2018). Kesiapan Menikah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Majalengka. 3(1).73-82.


Full Text: PDF

DOI: 10.24036/0001222chr2025
10.24036/0001222chr2025

Article Metrics

Abstract View : 29 times
PDF : 14 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Fithriani Hafizhah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.