Self-Esteem Remaja Broken Home Ditinjau dari Jenis Kelamin

Salsha Nadilla Liwa(1), Puji Gusri Handayani(2*), Taufik Taufik(3), Lisa Putriani(4), Ade Herdian Putra(5),

(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(3) Universitas Negeri Padang
(4) Universitas Negeri Padang
(5) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author




Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat self-esteem siswa laki-laki dan perempuan dari keluarga broken home di SMP Negeri 12 Padang serta menguji perbedaan signifikan antar keduanya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif komparatif dengan skala Likert berdasarkan empat aspek self-esteem menurut Coopersmith (power, significance, virtue, competence) melalui 40 item pernyataan dan total sampel 51 siswa. Hasil menunjukkan secara umum tingkat self-esteem siswa laki-laki berada pada kategori tinggi (75,83%), demikian pula siswa perempuan (75,28%). Pada siswa laki-laki aspek virtue dan competence lebih menonjol, sedangkan siswa perempuan didominasi aspek virtue. Aspek power dan significance masih menjadi tantangan bagi kedua kelompok. Uji beda menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat self-esteem siswa laki-laki dan perempuan. Temuan ini mengindikasikan bahwa jenis kelamin tidak memengaruhi tingkat self-esteem siswa broken home di SMP Negeri 12 Padang sehingga intervensi guru BK sebaiknya menitikberatkan pada penguatan aspek power dan significance. Sekolah diharapkan mengembangkan program konseling kelompok dan kegiatan pembinaan kepercayaan diri menyeluruh yang berkelanjutan dan berbasis kekuatan siswa aktif.


References

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta..

Azizah, A., Rahman, F., & Putri, S. (2024). Pengaruh Mandiri dan Dukungan Sosial Terhadap Self Esteem Remaja. Jurnal Psikologi Terapan, 12(1), 45–58.

Azizah, F., & Rekan. (2024). Perbedaan Self Esteem Laki Laki dan Perempuan di Sekolah. Jurnal Psikologi Remaja, 8(1), 50–62.

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Pustaka Pelajar.

Baron, R. A., & Byrne, D. (2003). Social Psychology: Understanding Human Interaction (9th ed.). Allyn & Bacon.

Bleidorn, W., Hopwood, C. J., & Lucas, R. E. (2016). Life events and personality trait change. Journal of Personality, 84(1), 16–22.

Chaplin, J. P. (2005). Dictionary of Psychology (3rd ed.). Wadsworth.

Coopersmith, S. (1967). The Antecedents of Self Esteem. W. H. Freeman.

El Rafei, L. (2009). Self Esteem and Academic Achievement in Adolescents. Educational Review, 61(3), 341–353.

Erol, R. Y., & Orth, U. (2011). Self esteem development from age 14 to 30 years: A longitudinal study. Journal of Personality and Social Psychology, 101(3), 607–619.

Ghufron, M. N., & Risnawita, R. (2010). Psikologi Agama Islam: Teori dan Praktik. Pustaka Pelajar.

Hadi, S. (1991). Statistika untuk Penelitian: Uji t, Uji F, Uji Chi Square. Yogyakarta: Andi.

Harter, S. (2007). The construction of the self: A developmental perspective. In J. W. Santrock (Ed.), Adolescence (12th ed., pp. 94–119). McGraw Hill.

Imron, M., & Bagus, A. (2019). Dinamika Keluarga Broken Home: Dampak pada Perkembangan Anak. Jurnal Bimbingan Konseling, 8(2), 112–123.

Indrawati, R., & Dewi, L. (2022). Broken Home dan Penurunan Harga Diri pada Anak Sekolah. Jurnal Psikologi Pendidikan, 15(2), 77–89.

Khairunnisa, N. (2021). Perbedaan Self Esteem Berdasarkan Jenis Kelamin di Kalangan Remaja. Jurnal Psikologi Remaja, 5(1), 25–36.

Lestari, R. (2012). Peran keluarga dalam pembentukan aspek fisik, sosial, dan emosional anak. Jurnal Psikologi Pendidikan, 3(1), 1–12.

Meinarno, D., & Sarwono, W. (2018). Pengukuran Harga Diri: Teori dan Aplikasi. Rajawali Pers.

Mistiani, N. (2018). Kecemasan dan Respon Koping pada Anak Broken Home. Jurnal Psikologi Klinis, 7(1), 65–74.

Muzlifa, A. I. (2022). Korelasi antara kondisi broken home dan self esteem anak. Prosiding Seminar Nasional Psikologi, 2, 145–152.

Nikmarijal, N., & Ifdil, M. (2014). Disharmonis Keluarga dan Dampaknya pada Harga Diri Anak. Jurnal Bimbingan Konseling, 6(2), 98–107.

Nurramadhani, F. (2021). Self Esteem pada Remaja dari Keluarga Tidak Harmonis. Jurnal Psikologi Sosial, 4(2), 101–110.

Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Layanan Minimal Bimbingan dan Konseling.

Rahmawati, D. (2017). Self Esteem Remaja di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 22(3), 287–298.

Rizki, P., & Yolanda, Y. (2019). Perilaku Impulsif dan Tekanan Emosional Anak Broken Home. Jurnal Psikologi Anak, 9(2), 33–45.

Santrock, J. W. (2007). Adolescence (12th ed.). McGraw Hill.

Singh, A., & Sharma, R. (1977). Juvenile Delinquency and Family Structure. Journal of Youth and Adolescence, 6(3), 231–239.

Susanto, A. (2018). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Alfabeta.

Willis, J. (2013). Early Childhood Development and Parenting. Oxford University Press.

Yusuf, M. (2006). Konflik Keluarga dan Dampaknya pada Perkembangan Anak. Jurnal Psikologi Keluarga, 1(1), 1–15.


Full Text: PDF

DOI: 10.24036/0001277chr2025
10.24036/0001277chr2025

Article Metrics

Abstract View : 6 times
PDF : 4 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2025 Salsha Nadilla Liwa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.