Perilaku sosial negatif siswa dari keluarga broken home

Maya Widiana(1), Dina Sukma(2*),

(1) Universitas Negeri Padang
(2) Universitas Negeri Padang
(*) Corresponding Author




Abstract

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap pembentukan dan perkembangan perilaku individu, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosiopsikologis, termasuk didalamnya adalah belajar. Perilaku sosial yang akhirnya akan membentuk karakter seseorang seyogyanya mengarah pada karakter yang baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu faktor siswa memiliki perilaku sosial negatif dikarenakan adanya kurangnya mendapat kasih sayang dari keluarga yang utuh, pergaulan lingkungan yang bebas serta kurangnya pemahaman dalam berperilaku sosial yang terarah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku sosial negatif siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif yaitu mendeskripsikan fenomena yang ada. Populasi penelitian adalah siswa kelas  VII SMPN 22 Padang berjumlah 285 siswa dengan sampel sebanyak 48 siswa yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data  menggunakan perilaku sosial dengan model skla likert. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku sosial negatif siswa dari keluarga broken home secara keseluruhan berdasarkan pada kategori rendah terdapat persentase 68,75%, terdapat siswa yang memiliki perilaku sosial negatif pada kategori sangat rendah terdapat persentase 31,25%, tidak terdapat siswa yang memiliki perilaku sosial negatif dengan kategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Implikasi bagi Bimbingan dan Konseling dapat dilakukan dengan pemberian layanan informasi, layanan bimbingan kelompok, konseling individual. Maka dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial negatif siswa dari keluarga broken home secara keseluruhan berada pada kategori rendah yang dimana pada perilaku nya berdasarkan pada aspek-aspek perilaku sosial negatif siswa.


References

Andani, M., Sano, A., & Sukmawati, I. (2017). Hubungan antara Kualitas Komunikasi Orangtua terhadap Anak dengan Happiness Remaja.

Aswida, W., & Syukur, Y. (2012). Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Mengurangi Kecemasan Berkomunikasi pada Siswa. Konselor, 1(2).

Aziz, M. (2015). Perilaku sosial anak remaja korban broken home dalam berbagai perspektif (Suatu penelitian di SMPN 18 kota Banda Aceh). Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 1(1).

Daharnis, D. (2022). The Importance of Interest and Talend in Choosing a Prospective Study Program in Industry Through Career Guidance and Counseling in Vocational Pendahuluan. 1(1), 23–32.

Fauzi, S. A., & Kamal, M. (2022). Perilaku Sosial Remaja Awal Korban Broken Home di Jorong Patangahan Kec. Tilatang Kamang Kab. Agam. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(5), 905-910.

Fitri, E., Neviyarni, & Ifdil. (2016). Efektivitas Layanan Informasi dengan Menggunakan Metode Blended Learning untuk Meningkatkan Motivasi belajar. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan Bimbingan dan Konseling, 2(1), 1-7.

Hadianti, S. W., NURWATI, N., & Darwis, R. S. (2017). Resiliensi remaja berprestasi dengan latar belakang orang tua bercerai. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(2).

Ikhsan, W., Rahmi, A., & Utami, G. V. (2023). Perilaku Sosial Remaja Awal Korban Broken Home di SMPN 2 Lubuk Basung. Jurnal Kajian Penelitian Pendidikan dan Kebudayaan, 1(1), 97-104.

Massa, N., Rahman, M., & Napu, Y. (2020). Dampak Keluarga Broken Home Tehadap Perilaku Sosial Anak. Jambura Journal of Community Empowerment, 1-12.

Nova, L. M., Firman, F., & Sukmawati, I. (2016). Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Self Efficacy Siswa. Konselor, 2(2),1-6.

Nike Rahayu.(2013). Hubungan antara intimasi dalam keluarga dengan tingkah laku agresif siswa. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: BK FIP UNP.

Popy Sri Jelita dan Afrizal Sano. 2019. Kebiasaan Belajar Dilihat dari Jenis Sekolah. 1(3):1.

Pratama, R., Syahniar, S., & Karneli, Y. (2016). Perilaku Agresif Siswa dari Keluarga Broken Home. Konselor, 5(4).

Prayitno. (2012). Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan.

Rahmi, S., Mudjiran, M., & Nurfahanah, N. (2016). Masalah-Masalah yang Dihadapi Siswa yang Berasal dari Keluarga Broken Home dan Implikasinya terhadap Program Layanan Bimbingan dan Konseling. Konselor, 3(1), 1–6.

Sukmawati, I., Afdal, A., Andriyani, W., & Fikri, M. (2022). Kesehatan Reproduksi Remaja: Konsep Dasar dan Modul Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Padang: FIP UNP.

Sukma, D. (2018). Concept and Application Group Guidance and Group Counseling Base on Prayitno’s Paradigms. Konselor, 7(2), 49-54.

Sunarto., Hartono, A. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta.

Tanjung, R. F., Neviyarni, N., & Firman, F. (2018). Layanan Informasi Dalam Peningkatan Keterampilan Belajar Mahasiswa Stkip Pgri Sumatera Barat. Jurnal Penelitian Bimbingan Dan Konseling, 3(2), 155–164. https://doi.org/10.30870/jpbk.v3i2.3937.

Tohirin. (2015). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Rajawali Press.

Tumiyem, T., Daharnis, D., & Alizamar, A. (2015). Analisis Terhadap Siswa Yang Berasal Dari Keluarga Broken Home (Studi KasusDi SMK Negeri 2 Gunung Talang). Konselor, 4(3), 120-129.

Willis, Sofyan. (2008). Konseling Keluarga: Family counseling. Bandung: Alfabeta.

Walginto, B. (2011). Teori-Teori Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset.

Yulfitri, F., Marjohan, M., & Sano, A. (2014). Konformitas internalisasi siswa terhadap peraturan sekolah dan implikasinya dalam layanan bimbingan dan konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 2(1), 36-41.

Yusuf. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Full Text: PDF

DOI: 10.24036/000720chr2023
10.24036/000720chr2023

Article Metrics

Abstract View : 437 times
PDF : 290 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Maya Widiana, Dina Sukma

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.